pada postingan ini saya akan berbagi tentang pengertian pendidikan. jika berminat silahkan download file dibawah ini.
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
warohmatullahi wabarakatuh
Pertama-tama dan yang kita utamakan
marilah kita panjatkan puji syukur kita atas kehadiran Allah swt yang telah
memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua dan khususnya kepada kami sehingga
kita dapat menyelesesaikan tugas kelompok (MAKALAH) mata kuliah Ilmu Pendidikan
Islam . Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada uswatun hasanah kita
yaitu Nabiullah Muhammad saw yang kita nati-nantikan safa’atnya di yaumul akhir
nanti. Dan semoga kita termasuk dari umatnya yang akan mendapatkan safa’atnya.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Ibu
Sri Andri Astuti, M.Ag selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang
telah memberikan bimbingannya kepada kami sehingga bisa terselesaikannya yaitu
dengan pokok bahasa yaitu”Konsep Dasar dan Pendekatan Sistem Pendidikan Islam”
dan seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini kami menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
Oleh karena itu, saran dan bimbingan
dari para pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah ini di masa yang akan datang, dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.
Walaikum
salam warohmatullahi wabarakatu
Metro,29
september 2014
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................. 1
1.1 Latar
Belakang................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah.......................................................... 1
1.3 Tujuan
Penulisan............................................................ 2
1.4 Manfaat
Penulisan.......................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................ 3
A. Pengertian Pendidikan Islam dari Segi Bahasa.................... 3
1. Ditinjau
dari Segi Etimologi............................................ 3
2. Ditinjau
dari Segi Terminologi......................................... 4
B. Pendekatan
Sistem dalam Pendidikan.................................. 9
C. Ciri-Ciri
Sebuah Sistem dan Komponennya....................... 10
D. Perbedaan
Sistem Pendidikan Islam dengan Sistem Pendidikan Non Islam 12
1. Sistem
Ideologi.............................................................. 12
2. Sistem
Nilai................................................................... 13
3. Orientasi
Pendidikan..................................................... 13
E. Prinsip-Prinsip
Sistem Pendidikan Islam............................ 14
BAB III PENUTUP...................................................................... 19
3.1 Kesimpulan............................................................................ 19
3.2 Saran.................................................................................. 22
DAFTAR
PUSTAKA............................................................... 23
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
didalam bab ini kita akan membahas tentang konsep dasar dan perkembangan
sistem pendidikan islam. Pendidikan islam harus mampu hidup didalam kedamaian
dan kesejahteraan sebagaimana yang diharapkan dan di cita-cita kan islam.
Dengan demikian pengertian pendidikn islam adalah suatu sistem pendidikanyang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun ukhrawi. Mengingat
luasnya jangkauan yang harus di garap oleh pendidikan islam, maka pendidikan
islam tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umat manusia. Baik tuntutan
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan
hidup rohaniyah.
Makna
tersebut dapat dipahami, apabila kita mau memperdalam ilmu agama yang luas dan
mendalam agar kita tidak terjerumus pada jalan yang salah untuk dijalani
kedepannya nanti yaitu untuk masa depan yang lebih baik lagi dimasa depan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikkut:
1.
Bagaimana latar belakang munculnya ilmu
pendidikan islam
2.
Bagaimana proses pembentukan ilmu
pendidikan itu sendir
1.3
TUJUAN PENULISAN
Penulisan
makalah ini dengan judul “Konsep Dasar dan Pendekatan Sistem Pendidikan Islam”
ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
Sebagai persyaratan untuk mengikuti diskusi
mata kuliah Ilmu Pendidikan Islamdan dapat memahaminya
2.
Mengingatkan kembali kehidupan masa kini
dan masa yang akan datang
3.
Agar dapat mengetahui Pengertian,
ciri-ciri dan komponen pendidikan dalam islam
1.4 Manfaatan Penulisan
a.
Bagi mahasiswa
Sebagai pedoman dan panduan dalam memahami
perkembangan pendidikan islam masa kini dan masa sekarang.
b.
Bagi doseni dalam
Penulisan makalah ini dapat dijadikan tolak ukur
pemahaman mahasiswa/mahasiswi mengenai pemahaman ilmu pendidikan islam.
c.
Bagi Pembaca
Meningkatkan kesadaran pembaca terhadap pentingnya
menpelajari Ilmu Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pendidikan islam dari segi bahasa
1.
Di
tinjau dari segi etimologi
Menurut
Mu’jam (kamus ) kebahasaan kata al-tarbiyah memiliki tiga akar kebahasaan
yaitu:
a. Tambah
(zad) dan berkembang (nama). Pengertian ini di dasarkan atas Q.S al –Rum ayat
39
!$tBur OçF÷s?#uä `ÏiB $\/Íh (#uqç/÷zÏj9 þÎû ÉAºuqøBr& Ĩ$¨Z9$# xsù (#qç/ötYÏã «!$# ( !$tBur OçF÷s?#uä `ÏiB ;o4qx.y crßÌè? tmô_ur «!$# y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqàÿÏèôÒßJø9$# ÇÌÒÈ
dan
sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta
manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka
(yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
b. Tumbuh
(nasya) dan menjadi besar (tara’ra’a)
c. Memperbaiki
(ashlaha), menguasai urusan, memelihara, merawat, menunaikan
Menurut
abdul A’la al-maududi kata rabbun terdiri dari dua huruf “ra” dan “ba” tasydid
yang merupakan pecahan tarbiyah yang berarti “pendidikan pengasuhan dan
sebagainya. Selain itu kata ini mencakup banyak arti seperti “kekuasaan,
perlengkapan, tanggung jawab perbaikan, penyempurnaan, dan lain-lain. Kata ini
juga merupakan predikat suatu kebesaran, keagungan kekuasaan dan kepemimpinan.
Istilah
lain dari pendidikan adalah Ta’lim merupakan masdar dari kata ‘allama yang
artinya pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian, pengertian,
pengetahuan, dan keterampilan.[1]
Istilah
lain dari pendidikan bisa diterjemahkan dengan “pelatihan atau pembiasaan” dan mempunyai makna sebagai berikut:
1. Ta’dib
yang berarti melatih, untuk prilaku yang baik dan sopan.
2. Addaba
mengandung pengertian mendidik dan memperbaiki.
2. Ditinjau Dari Segi Terminologi
a. Tarbiyah
Mustafa al- Magraghi
membagi tarbiyah menjadi tiga macam. Pertama, yaitu penciptaan, pembinaan, dan
pngembangan jasmani peserta didik, yaitu pembinaan jiwa manusia dan
kesempurnaan melalui petunjuk ilahi. Berdasarkan pembagian tersebut, maka dapat disimpulkan, tarbiyah
mencakup berbagai kebutuhan manusia, baik jasmani maupun rohani. Ketiga, yang
mengandung arti memperbaiki, memelihara, merawat, dan menjaga kelesrarian
hidup, denga mmenggunakan makna tarbiyah ini, maka tarbiyah berarti usaha
memelihara,merawat, memperbaikidan mengatur kehidupan peserta didik, agar dapat
lebih baik hidupnya
b. Ta’lim
Menurut rasyid ridha
adalah proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa idividu tanpa
adanya batasan dan ketentuan tertentu, berdasarkan Q.S. al-Baqarah ayat 31
tentang allama Tuhan kepada Adam As.
zN¯=tæur tPy#uä uä!$oÿôF{$# $yg¯=ä. §NèO öNåkyÎztä n?tã Ïps3Í´¯»n=yJø9$# tA$s)sù ÎTqä«Î6/Rr& Ïä!$yJór'Î/ ÏäIwàs¯»yd bÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇÌÊÈ
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar
orang-orang yang benar!"
Kemudian menurut
al-maraghi pengajaran dilaksanakan
bertahap, sebagaimana tahapan Adam As. Mempelajari, menyaksikan dan
menganalisis asma-asama yang di ajarkan oleh Allah kepadanya. Dengan demikian
hal ini berarti bahwa al-ta’lim mencakup aspek kognitif belakang, belim
mencapai domain lainnya.
c. Ta
‘dib
Menurut Al-Naquib
al-Attas al-ta’dib adalah pengenalan pengakuan tempat-tempat yang tepat dari
segala sesuatu yang didalam tatanan penciptaan dan pengakuan kekuasaan dan
keagungan Tuhan didalam tatanan dan wujud keadaannya. Pengertian ini didasarkan
atas sabda Nabi yang artinya:
“tuhan
telah mendidikmu, sehingga menjadi baik pendidikanmu”
d. Al-riyadhah
Al-Ghazali yang
menawarkan istilah al-riyadhah.
Baginya, al-riyadhah adalah proses pelatihan individu pada masa kanak – kanak.
Berdasarkan pengertian tersebut, Al-Ghazali hanya mengkhususkan penggunaan
al-riyadhah untuk fase kanak-kanak, sedangkan fase yang lain tidak tercakup
didalamnya.
e. Al-Tahdzib
Al-tahdzib secara
harfiah berarti pendidikan ahlak, atau menyucikan diri dari perbuatan ahlak
yang buruk, yang berarti terdidik atau terpelihara dengan baik, dan beraturan
dan berpengaruh pula terhadap ahlak yang sopan. Dari pengertian pengertian
dapat di simpulkan bahwa secara keseluruhan kata al-tahzib terkait dengan
perbaikan mental spiritual,moral dan ahlak yaitu memperbaiki mental seseorang
yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan dengan
ajaran atau norma kehidupan didunia. Kata al-tahzib sebagaimana telah
disebutkan sebagai mendidik sehingga muncul dan timbul ahlak yang baik. Sikap
pertengahan ini sejalan dengan hadits Nabi SAW:
“sebaik-baik manusia
adalah orang yang terbaik ahlaknya diantara kamu.” (HR. Tabrani dari Ibn Umar)
“sebaik-bainya perkara
yaitu yang pertengahan.” (HR. Abu Hurairah)[2]
f. Al-Wa’dz
atau Al-Mau’idzah
Yaitu yang berasal dari
kata wa’aza yang artinya katahati, suara hati, hati nurani. Dengan demikian,
inti al-wa’dz atau al-mau’idzahadalah pendidikan dengan cara memberikan
penyadaran dan pencerahan batin, timbul kesadaran untuk berubah menjadi orang
yang lebih baik.
g. Al-Taskiyah
Berasal dari kata
zakka-yuzakki-taskiyatan yang berarti pemurnian atau pembersihan, kesucian dan
kemurnian, ketulusan hati, kejujuran atau dapat dipercaya. Dalam Al-Qur’an,
kata al-tazkiyah diterangkan dalam surat al-jumu’ah ayat 2 yaitu:
uqèd Ï%©!$# y]yèt/ Îû z`¿ÍhÏiBW{$# Zwqßu öNåk÷]ÏiB (#qè=÷Ft öNÍkön=tã ¾ÏmÏG»t#uä öNÍkÏj.tãur ãNßgßJÏk=yèãur |=»tGÅ3ø9$# spyJõ3Ïtø:$#ur bÎ)ur (#qçR%x. `ÏB ã@ö6s% Å"s9 9@»n=|Ê &ûüÎ7B ÇËÈ
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta
huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada
mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah).
dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
Ibn sina dan Al-Ghazali
mengemukakan bahwa tazkiyah (mensucikan diri)dalam arti membersihkan rohani
dari sifat-sifat yang tercela.
Dari penjelasan
tersebut terlihat, bahwa kata al-tazkiyah ternyata dapat digunakan untuk arti
pendidikan yang bersifat pembinaan mental spiritual dan ahlak mulia.
h. Al-Talqin
Berasal dari kata
laqqana yulaqqinu talqina yang berarti pengajaran atau mengajarkan, yang
berarti perintah atau anjuran, pengarahan, ilham. Dengan demikian al-talqin
digunakan pula untuk arti pendidikan dan pengajaran yang diberlakukan untuk
orang-orang yang hidup mauoun orang yang sudah meninggal hal ini dapat
didasarkan pada keyakinan bahwa orang yang sudah meninggal haya raga dan
fisiknya yang tidak berfungsi, sedangkan jiwa yang masih berfungsi sehingga
masih dapat pengajaran yaitu pengajara menghadapi pertanyaan malaikat munkar
dan nakir didalam kubur serta peneguhan hati agar tidak gentar dan tidak panik
ketika kedua malaikat itu datang menghadapinya didalam kubur.
i. Al-Tadris
Berasal dari kata darrasa
yudarrisu tadrisan yang berarti pengajaran, mengajarkan, perintah. Selain itu
kata al- tadris memiliki arti yang sangat luas yaitu: sesuatu yang pengaruhnya
membekas, dan sesuatu yang pengaruhnya membekas menghedaki adanya perubahan
pada diri seseorang, yang bersifat pengajaran yakni menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik yang selanjudnya memberi pengaruh dan menimbulkan
perubahan pada dirinya.
j. Al-Tafaqquh
Berasal dari kata
tafaqqaha yatafaqqaha tafaquha, yang berarti mengarti dan memahami arti lainnya
adalah menghubungkan pengetahuan yang abstrak dengan ilmu yank kongkrit,
sehingga menjadi ilmu yang lebih khusus
k. Al-Tabyin
Berasal dari kata
bayyana, yubayyinu, tabyinan yang mengandung arti mengemukakan,menjelaskan
yaitu yang berarti pula menyatakan atau menerangkan yang bekaitan dengan pengajaran
dan pendidikan. Karena itu, al-tabyin juga dapat berarti pendidikan dan
pengajaran.
l. Al-Tazkirah
Berasal dari kata
zakkara,yuzakkiru tazkiratan mengingatkan kembali selain itu juga berarti suatu
yang perlu di peringatkan yang bersifat lebih umum yaitu meningkatkan kembali
untuk memberikan peringatan karena di dalam kegiatan pendidikan pengajaran
terhadap kegiatan yang bertujuan mengingatkan peserta didik agar lebih memahami
sesuatu atau meningkatkan agar tidak terjerumus kedalam perbuatan yang keji.
m. Al-Irsyad
Berasal dari kata Al-Irsyad yang
berarti bimbingan,menunjukan jalan,bimbingan rohani,perintah dan pengarahan.
Dari sekian pengertian al-Irsyad ini terdapat pengertian yang berhubungan
dengan pengajaran dan pendidikan, yaitu bimbingan dan pengarahan, pemberian
informasi, pemberitahuan, nasehat, dan bimbingan spiritual.
bila
pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral, dan dan fisik yang bisa
menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti menumbuhkan
personalitas (kepribdian) serta menanamkan tanggung jawab. Tujuan dan sasaran
penidikan berbeda-beda menurut pandangan masing-masing pendidik atau lembaga
pendidikan oleh karna itu perlu dirumuskan pandangan hidup islam yang mengarah
tujuan dan sasaran pendidikan islam. Oleh karna itu bila manusia yang
berpredikat muslim, benar-benar akan menjadi penganut agama yang baik, mentaati
ajaran islam dan menjaga agar rahmat Allah tetap berada pada dirinya. Ia harus
mampu memahami dan menghayati dan mengamalkan sesua ajaran agama islam sesuai
dengan iman dan akidah islamiyah.
Untuk tujuan itulah manusia harus dididik melalui
proses pendidikan islam. Berdasarkan pandangan di atas, pendidikan islam
berarti system pendidikan yang dapat menberikan kemampuan seseorng untuk
memimpin kehidupan sesuai dengan cita-cita dan nilai islam yang telah menjiwai
dan mewarnai corak kepribadiannya.
Dengan kata lain, manusia yang mendapatkan pendidikan islam harus mampu
hidup didalam kedamaian dan kesejahteraan sebagaimana yang diharapkan dan di cita-cita
kan islam. Dengan demikian pengertian pendidikn islam adalah suatu sistem
pendidikanyang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun
ukhrawi. Mengingat luasnya jangkauan yang harus di garap oleh pendidikan islam,
maka pendidikan islam tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umat
manusia. Baik tuntutan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun tuntutan
pemenuhan kebutuhan hidup rohaniyah. Kebutuhan itu semakin meluas sejalan
dengan tuntutan hidup manusia itu sendiri. Oleh karena itu, dilihat dari
pengalamannya, pendidikan islam menuntut kemajuan zaman sesuai acuan
norma-norma kehidupan islam.[3]
B.
PENDEKATAN SISTEM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Menurut Reja mudyahardja pendekatan
sistem adalah cara berfikir dan bekerja yang menggunakan konsep-konsep teori
sistem yang relavan dalam memecahkan masalah. Pada awal tahun 1960 pendidikan
sistem mulai di aplikasiakan dalam bidang pendidikan seperti rumusan masalah,
analisis kebutuhan, analisis masalah, desain metode, dan materi instruksional pelaksanaan
secara ekperimental menilai dan merevisi. Dengan demikian pendekatan sistem
merupakan proses pemecahan masalah yang logis untuk mencapai hasil pendidikan
secara efektif dan efisien. Menurut Redja Mudyahardja sistem tersebut ada yang
tertutup dan ada yang terbuka.
1) Sistem tertutup sistem ini struktur organisasibagian bagian
yang tidak mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya,sekurang kurangnya
dalam jangka waktu yang pendek. Struktur bagian bagian tersusun secara tetap
dan bentuk operasinya berjalan otomatis
2) Sistem
terbuka sistem yang setruktur bagian depannya terus menyesuaikan diri dengan
masukan dari lingkungan yang terus menerus berubah-ubah,dalam usaha dapat
mencapai kapasasitas optimalnya.struktur bagian-bagian bersifat lentur dan
bentuk oprasinnya dinamis,karena bagian-bagian dalam sistem dapat berubah
karakteristik dan posisinya.
Pendidikan islam dalam
satu sisi bisa dikategorikan sebagai sistem tertutup karena ada prisip-prinsip
dasar dalam sistem tersebut yang sudah baku (yang tidak berubah dan tidak boleh
diubah) yaitu al-qur’an dan hadist,tapi dalam sisi lain sistem pendidikan islam
dikategorikan sebagai sistem terbuka karena dalam perkembangannya selalu
berkaitan erat dengan berbagai sistem dalam kehidupan masyarakat,seperti sistem
ekonomi,politik,sistem social budaya dari masyarakat yang mempengaruhi sistem
pendidikan islam[4].
C.
CIRI-CIRI SEBUAH SISTEM DAN KOMPONENNYA
Suatu teori sistem menurut Reja Mudyahardjo mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
1) Keseluruhan
adalah hal yang utama dan bagian-bagian adalah hal yang ke dua
2) Integrasi
adalah kondisi saling hubungan antara bagian- bagian dalam satu sistem
3) Bagian-
bagian membentuk sebuah keseluruhan yang tak dapat pisahkan.
4) Bagian- bagian memainkan peran mereka dalam
kesatuan nya untuk mencapai tujuanya dari keseluruhan.
5) Sifat
bagian dan fungsi nya dalam keseluruhan dan tingkah lakunya diatur oleh
keseluruhan terhadap hubungan-hubungan bagian nya.
6) Keseluruhan
adalah sebuah sistemtem atau sebuah kompleks atau sebuah konfigurasi dari
energi dan berprilaku seperti sesuatu unsure tunggar yang tidak kompleks
7) Segala
sesuatu harus lah dimulai dari keseluruhan sebagian suatu dasar, dan bagian-
bagian serta hubungan-hubungan baru kemudian terjadi berangsur-angsur.
Sedang
kan J. W. Getzel dan E. G. Guba menyatakan bahwa pada umumnya sistem sosial mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terdiri atas unsur-unsur yang saling berkaitan antara
satu sama lian.
b. Berorientasi
kepada tujuan yang ditetapkan
c. Didalamnya
terdapat peraturan-peratuan dan tata tertib berbagai kegiatan dan sebagainya.[5]
Bila
diaplikasikan dalam sitem pendidikan maka komponen-komponennya pendidikan
seperti yang dikemukakan oleh para pakar sebagai berikut:
1) Noeng
Muhadjir membagi komponen sistem kepada tiga kategori yaitu:
a. Bertolak
dari lima unsur dasar pendidikan, meliputi: yang memberi, yang menerima,
tujuan, cara/jalan, dan konteks positip.
b. Bertolak
dari dari empat komponen pokok pendidikan, yaitu kurikulum, subjek didik,
personi fikasi pendidikan, dan konteks belajar mengajar.
c. Bertolak
dari tiga fungsi pendidikan, yaitu pendidikan berkreativitas, pendidikan
moralitas, dan pendidikan produktivitas.
2) Selanjudnya
penulis membagi sistem pendidikan tersebut atas empat unsur yaitu:
a. Kegiatan
pendidikan yang meliputi: pendidikan diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan,
pendidikan oleh seorang terhadap orang lain
b. Binaan
pendidikan, mencakup: jasmani, akal dan qalbu
c. Tempat
pendidikan mencakup: rumah tangga, sekolah dan masyarakat
d. Komponen
pendidikan mencakup: dasar, tujuan, materi, metode,media evaluasi,administrasi
biasa, dana dan sebagainya.
D.
PERBEDAAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DENGAN SISTEM PENDIDIKAN NON ISLAM
1. Sistem
Ideologi
Islam memiliki ideologi al-tauhid yang
bersumber dari al-Qur’an dan sunnah. Sedangkan non islam berbagai macam ideilogi yang bersuber dari
isme-isme materialis,komunis,ateis,social,kapitalis dan sebagainnya. dengan
begitu dengan kedua sistem tersebut adlah memuat ideologi yang mendasarinnya.
Apabila ide pokok idioligi islam
berupa al-tauhit,maka setiapa komponen dan tindakan sistem pendidikan islam
harus berdasarkan al-tauhit pula. Maka tauhit bukan hanya sekedar meng-EsaKan
tuhan seperti yang dipahami oleh kaum monoteis,melaikan juga meyakinkan
kesatuan penciptaan,kesatuan manusia,kesatuan tujuan hidup. Dengan kerangka
dasar al-tauhit maka dalam pendidikan islam tidak akan ditemui tindakan yang
dualisme,dan sekularis. Sistem pendidikan islam menghendaki adannya intergralistik
yang menyatukan kebutuhan dunia dan akhirat,jasmani dan rohani,mental dan
spiritual,individu dan social yang dijiwai dinafasi oleh roh tauhit[6].
2. Sistem
nilai
Pendidikan
islam bersumber dari nilai al-qur’an dan sunah,sedangkan pendidikan non islam
bersumber dari nilai yang lain. Formulasi ini relavan dengan kesimpulan di
atas,sebab dalam ideologi islam itu bermuatan nilai-nilai dasar al-qur’an dan
sunah,sebagai sumber asal dan ijtihad sebagai sumber tambahan. Pendidikan non
islam sebenarnya ada juga sumber lainnya namun sumber lainnya hanya dari hasil
pikiran,hasil,penelitian para akhli,dan adat kebiasan masyarakat.[7]
3. Orientasi
pendidikan
Pendidikan islam
berorientasi kepada duniawi dan ukhrawi,sedangkan pendidikan non islam
orientasinnya duniawi semata. Di dalam islam kehidupan akhirat merupakan
kelanjutan dari kehidupan dunia,bahkan suatu mutu kehidupan akhirat konsekuensi
dari mutu kehidupan. Segala perbuatan muslim dalam bidang apapun memiliki
kaitan dengan akhirat.
Islam sebagai
agama yang bersifat universal berisi ajaran-ajaran yang dapat membimbing
manusia kepada kebahagian dunia akhirat.
Allah
SWT berfirman ;
“ Dan carilah apa yang telah
dianugrahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat dan janganlah kamu
melupakan kebahagiaan dan nikmat (dunia)..” (Q.S. Al-Mukmin :77)
Untuk ini islam mengajarkan kepada
umatnya agar senantiasa menjalin hubungan erat dengan Allah dan manusia.
Berdasrkan hal tersebut pendidikan islam berfungsi untuk menghasilkan mansia
yang dapat menempuh kehidupan yang indah didunia dan kehidupan indah di akhirat
serta terlepas dari siksa yang amat pedih.
Berbeda
dengan pendidikan barat yang bertitik tolak dari filsafat pragmatisme yaitu
yang mengujur kebenaran menurut kepentingan waktu, tempat dan situasi, dan
barahirnya pada garis hayat. Fungsi pendidikan tidaklah sampai untuk menciptakan manusia yang dapat menempuh
hidup yang indaah di akhirat, akan tetapi terbatas pada kehidupan duniawih semata[8].
E. PRINSIP-PRISIP SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
Prinsip berarti asas (kebenaran yang
jadi pokok dasar orang berfikir dan bertindak). Dagoberte D. Runes mengartikan
sebagai kebenaran yang bersifat universal yang bersifat dari prinsip
pendidikan.
Prinsip
pendidikan islam juga ditegakkan diatas dasar yamg sama dan berpangkal dari
pandangan islam secara filosofi terdapat jagat raya,manusia,masyrakat,ilmu
pengetahuan dan akhlak. Pandangan islam terhadap masalah-masalah tersebut
melahirkan berbagai prinsip dalam pendidikan islam.
1. Prinsip-prinsip
islam merupakan implikasi dari caracteristi (ciri-ciri ) manusia menurut islam.
Ajaran
islam mengemukakan empat macam cirri-ciri manusia yang membedakan makhluk lain
yaitu:
1) Fitnah
2) Kesatuan
roh dan jasad ( wandah al-roh al jism )
3) Kebebasan
yang berkehendak ( hurriyah al-iradah )
a) Agama
yang diturunkan melalui rasulnya adaah agama fitrah Allah SWT berfirman: (Q.S.
Al-Rum;30 )
Fitrah
itu sesui watak manusia yang terikat perjanjian ( mitsag ) bahwa manusia
menerima Allah sebagai tuhan yang disembah Allah SWT berfirman dalam surat
Al-A’raf ayat 7 )
Dengan
demikian fitrah manusia adalah mempercayai adannya allah Swt sebagai tuhan.
Fitrah manusia percaya kepada tuhan berarti manusia mempunyai potensi
aktualisasi sifat-sifat tuhan kedalam diri manusia yang harus di pertanggung
jawaban sebagai amanah allah dalam bentuk ibadah. Ibadah juga merupakan tujuan
manusia[9]
diciptakan. Allah seterusnnya menegaskan; dalam (Q.S Al-Zazariat ayat 56) yang
artinya:
“Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku”.
(Q.S. Al-Zariyat:56)
b) Ketentuan
roh dan jasad
Manusia
tersusun dari dua unsur yaitu roh dan
jasad. Dari segi jasad sebagaian karakteristik manusia sama dengan binatang
sama-sama memiliki dorongan untuk berkembang dan mempertahankan diri serta
keturunannya. Namun dari segi roh manusia sama sekali berbeda dengan akhlak
lain. Allah menyempurnakan kajian manusia dengan meniupkan roh ketika struktur
jasad manusia untuk menerimannya. Allah berfirman dalam surat Al- Hajr;29.
Dengan roh yang ditiup kedalam manusia maka manusia hidup dan berkembang. Roh
mempunyai dua daya, daya berfikir yang disebut aql dan daya yang disebut qalb.
Dengan daya aql manusia memperoleh ilmu pengetahuan,memperhatikan dan menyelidiki
alam sekitar. Dengan daya qalb manusia berusaha mendekatkan diri sedekat
mungkin dengan tuhan. Dalam sejarah islam kedua daya ini dikembangkan. Para
ulama-ulama filosof lebih mengembangkan aql dari pada qalb. Ulama sufi
sebaiknya lebih mengembangkan qalb dari pada aql. Dengan roh yang mempunyai dua
daya tersebut manusia memiliki potensi ( fitrah )
mengaktualisasikan,sifat-sifat allah kedalam dirinnya,serta memiliki
kecenderungan untuk mencari allah,mencintainnya serta beribadah. Dengan adannya
aql manusia siap mengenal allah,beriman dan beribadah kepadnnya,memperoleh ilmu
pengetahuan serta memanfaatkan untuk kesejahteraan hidup. Dengan adannya qalb
manusia membedakan kebalikan dan keburukan.
c) Manusia
memiliki karakter kebebasan berkemauan dalam segala aspek kehidupan.
Kebebasan
sebagai karakteristik manusian meliputi berbagai dimensi seperti kebebasan
dalam beragama, berbuat, mengeluarkan pendapat,memiliki, berfikir, berekspresi.
Allah SWT menegaskan:
Artinya:
“Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (islam):sesungguhnya
telah jelas yang benar dan jalan yang salah”. (Q.S.Al-Baqarah: 256)
Firman
Allah SWT
Artinya:
“sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (Q.S Al-Ra’d
:3)
Implikasi dalam pendidikan adalah
bahwa pencapaian tujuan pindidikan itu adalah faktor peserta didik merupakan
hal yang mutlak perlu diperhatikan. Supaya seorang pendidik berhasil dalam
pendidikan harus ada konsep yang jelastentang karakter fitrahnya,walaupun kita
mengakui peranan lingkungan dalam pendidikan akan tetapi lingkungan bukan
satu-satunya faktor yang paling menentukan. Fitrah manusia juga memerlukan dan
perlu dikembangkan dalam rangka memperkuat hubungan manusia dengan khaliknya
dengan sesamanya dan makhluk lainnya.karakter manusia yang terdiri dari badan
dan roh dengan daya aql dan qalbnya perlu dikembangkan dalam pendidikan
sehingga terdapat keseimbangan antara pendidikan agama dan sains.
2. Perinsip
pendidikan islam adalah pendidikan integral dan terpadu
Pendidikan
islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Penyatuan antara
kedua sistem pendidikan adalah tuntutan akidah islam.
Dengan
demikian semua cabang ilmu yang merupakan studi kedua jenis ayat-ayat allah itu
sebenarnya adalah ilmu-ilmu islam asalkan didasari dan dilakukan dalam rangka
pengembangan pemahaman ilmu pengetahuan, nantinya terdapat perbedaan atau
pertentangan antara hasil penelitian ilmiyah dengan wahyu allah tentu terjadi
kedua salah satu dari dua hal itu:
1. Penyelidika
ilmiyah yang belum sampai kepada kebenaran ilmiyah yang objektif
2. Atau
kita salah memahami ayat yang menyangkut objek penelitian.
Kalau
keduanya tidak dapat dihindari minimal seorang peserta didik harus dapat
melakukan perubahan orientasi mengenal konsep “ilmu” yang secara langsung
dikaitkan dengan dalil-dalil keagamaan, dan sebaliknya ajaran agama
dikorelasikan dengan ilmu pengetahuan sehingga wawasan peserta didik dan anak
didik menyatu dalam agama dan ilmu pengetahuan.
3. Perinsip-prinsip
islam dalam pendidikan yang seimbang
Ada beberapa prinsip
keseimbangan yang medasari pendidikan islam yaitu:
a. Keseimbangan
antara kehidupan duniawi dan ukhrawi.
Islam meletakkan beban
kewajiban yang berat diatas pundak pendidikan islam dalam makna yang
sebenarnya. Sebab hasilnya baik atau buruk akan dirasakan oleh masyarakat
sekarang dan generasi yang akan datang bentuk hasil itu akan berkisar dari yang
gemilang yakni progress sampai kepada extrim. Progress yang akan dicapai oleh
pendidik islam adalah kehidupan yang indah di dunia dan di akhira.
b. Keseimbangan
antara jasmani dan rohani
Kenyataan yang tidak
dapat di ingkari adalah bahwa manusia lahir didunia ini di bekali dengan
kecenderungan pembawaan daya imajinasi dan akal yang berbeda. Perbedaan ini
didalam psikologi disebut al farq al
fardiyah yang meliputi aspek fisik dan psikis jasmani dan rohani. Perbedaan
fisik dan psikis seseorang sebagai salah satu faktor yang harus di
pertimbangkan dalam penyusunan program pendidikan. Tujuan pendidikan pada
hakikatnya adalah untuk menumbuhkan kebangkitan aspek fisik dan psikis anak.
Kenyataan menunjukan bahwa ada perbedaan potensi yang dibawa oleh anak dalam
kedua aspek tersebut. Oleh sebab itu pendidikan islam bertanggung jawab dalam
pengembangan setiap individu anak sesuai dengan tabiat masing-masing.
c. Keseimbangan
antara individu dan masyarakat
pendidikan islam berusaha pula
mengembangkan aspek kemasyarakatan berupa kasih mengasihi,hormat menghormati
sesame muslim. Perasaan seperti itu apabila sudah tertanam dalam jiwa seseorang
dapatmenimbulkan sifat positif[10].
4. Prinsip
pendidikan islam adalah pendidikan yang universal
Agama islam yang menjadi dasar
pendidikan islam itu bersifat menyeluruh terhadap wujud, alam jagat, dan hidup.
Ia menekan padandangan yang menghimpun roh dan badan, antara individu dan
masyarakat, antara dunia dan akhirat, antara materi dan spiritual. Pendidikan
islam yang berdasarkan prinsip ini bertujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan
dan membangun segala aspek kepribadian manusia dan segala potensi. Yang
dimaksud dengan prisip ini adalah pendidikan islam itu henaknya meliputi seluru
aspek kepribadian manusia dan hendaknya meliputi manusia itu dengan pandangan
yang menyeluruh yang terdiri dari aspek jiwa, badan, akal, sehingga nantinya
pendidikan islam itu di arahkan pada pendidikan jasmani, pendidikan jiwa, dan
pendidikan akal. Pendidikan islam harusnya meliputi seluruh dimensi kehidupan
manusia dan tidak boleh hanya member penekanan kepada salah satu dimensi saja
dan meninggalkan dimensi yang lainnya. Dalam pendidikan islam di perlukan suatu
model dan sistem yang menyeluruh baik dalam pelembagaan pendidikan yang
berjenjang dan bervariasi maupun dalam penerapan metode pendidikan sehingga
dapat mengikuti modal supra sistem dan terlahirlah sistem yang diharapkan untuk
kemajuan masa yang akan datang[11].
5. Perinsip
Penelitian Islam adalah Pendidikan Yang Dinamis
Pendidikan islam dalam prinsip ini
tidak statis dalam tujuan materi,kurikulum media,dan metodenya tetapi ia selalu
membaharui diri dan berkembang. Memberikan respon terhadap kebutuhan-kebutuhan
masyrakat sesuai dengan perkembangan dan perubahan sosial yang tidak
bertententangan dengan ajaran dasar islam. Begitu juga respon terhadap individu
dan masyarakat,syariat islam,memebaharui diri untuk berkembang. Diantara
cara-cara pembaharuan dalam pendidikan adalah dengan memeperbanyak penelitian
dan experiment dalam pendidik yang bersifat terbuka terhadap perubahan. Pada
hakikatnya pendidikan islam merupakan proses perubahan tingkah laku,oleh karena
itu pendidikan islam memerlukan kedinamisan. Dalam pendidikan islam terlihat
pada saat pendidikan islam memberikan respon trhadap pembangnan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.dalam hubungan ini kita melihat misal pada dunia pesantren yang dulu haya
bercorak salafiyah, namun kini sudah berfariasi, dulu pesantren yang haya
sekedar menjadi tempat mengaji kini berkembang pula nama pesantren untuk asrama
anak-anak pelajar, umum, dan mahasiswa. Perkembangan pesantren tersebut guna
memenuhi tuntutan masyarakat[12].
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengertian
Pendidikan
Dalam bahasa Indonesia istilah
pendidikan berasal dri kata “didik” dengan menberikan awalan “pe” dan ahiran
“an” mengandung arti “perbuatan, hal, cara”. Istilah pendidikan ini mulai
berasal dari bahasa Yunani yaitu “paedagogie” yang berarti bimbingan yang di
berikan kepada anak. Istilah ini kemudian ditrjemahkan kedalam bahasa inggris
“education” yang berarti bimbingan atau pengembangan. Dalam bahasa arab istilah
ini sering disebut dan diterjemahkan dengan arti “tarbiyah” yang berarti
pendidikan.
3.2 SARAN
Sebagai
seorang hamba allah yang mulia kita harus bisa mengamalkan ilmu yang kita punya
ilmu yang kita dapat dari pendiddkan baik pendidikan formal maupun non formal.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis.2010.Ilmu
Pendidikan Islam.Jakarta.Kalam Mulia.
Abudinnata.2010.Ilmu
Pendidikan Islam.Jakarta.Kencana Prenada media grup.
M.Arifin.20008.Ilmu
Pendidikan Islam.Jakarta.Bumi Aksara.
[1]
Ramayulis,Ilmu pendidkan islam,Kalam mulia: Jakarta,hal 14
[2]
Abudinnata,Ilmu pendidikan islam,Kencana prenada media group:Jakarta,hal 15
[3]
M.Ariffin,Ilmu pendidikan islam,Bumi aksara: Jakarta,hal 14
[4][4]
Ramayulis,op cit,hal17
[5]
Ramayulis,halt,hal,20
[6]
Ramayulis,ibid,hal,26
[7]
Ramayulis,ibid,hal,26
[8]
Ramayulis,Ibid,hal,26
[9]
Ramayulis,Ibid,hal,28
[10]
Ramayulis,Ibid,hal,34
[11]
Ramayulis,Ibid,hal,34
[12]Ramayulis,Ibid,hal,36
Baccarat at the Casino of the Week
BalasHapusBest 온카지노 Baccarat in Las Vegas? Read our review on all Baccarat variants and bet the 바카라 사이트 best casino offers! Read this 1xbet article to find out